Indry Afrodita
Jumat, 13 Januari 2023
Senin, 06 November 2017
CONTOH SOAL AKUNTANSI BIAYA METODE AC DAN FIFO BESERTA PEMBAHASANNYA
PT.ZINIE mengolah produknya dengan menggunakan
sistem harga pokok proses. Data produksi dan biaya bulan November 2006 sebagai
berikut:
BDP awal ( TP :
BB=90%,TK=80%, BOP=70%)
Produk masuk
proses (anggaran)
Produk selesai
dan ditransfer gudang
Produk yang masih
dalam proses akhir bulan
Dengan tingkat
penyelesaian BB 100%, TK 80%, BOP 65%
|
600 unit
4.800 unit
4.700 unit
700 unit
|
Biaya BDP
awal:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga
kerja
BOP
Biaya yang
terjadi bulan november 2006:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga
kerja
BOP
|
Rp 175.000,-
Rp 215.000,-
Rp 195.000,-
Rp 1.312.500,-
Rp 1.290.000,-
Rp 1.140.000,-
|
Diminta:
Susun
laporan harga pokok produksi bulan november 2006 dengan metode perlakuan BDP
awal :
1. Metode AC
2. Metode FIFO
sekedar untuk membantu dari tugas-tugas saya terdahulu.
semoga bermanfaat.
terima kasih!!!!
Jumat, 15 Januari 2016
ADELE LYRICS "Hello"
http://www.azlyrics.com/lyrics/adele/hello.htmlHello, it's me
I was wondering if after all these years you'd like to meet
To go over everything
They say that time's supposed to heal ya
But I ain't done much healing
Hello, can you hear me
I'm in California dreaming about who we used to be
When we were younger and free
I've forgotten how it felt before the world fell at our feet
There's such a difference between us
And a million miles
Hello from the other side
I must have called a thousand times
To tell you I'm sorry for everything that I've done
But when I call you never seem to be home
Hello from the outside
At least I can say that I've tried
To tell you I'm sorry for breaking your heart
But it don't matter it clearly doesn't tear you apart anymore
Hello, how are you
It's so typical of me to talk about myself I'm sorry
I hope that you're well
Did you ever make it out of that town where nothing ever happened
It's no secret that the both of us
Are running out of time
So hello from the other side (other side)
I must have called a thousand times (thousand times)
To tell you I'm sorry for everything that I've done
But when I call you never seem to be home
Hello from the outside (outside)
At least I can say that I've tried (I've tried)
To tell you I'm sorry for breaking your heart
But it don't matter it clearly doesn't tear you apart anymore
[x4:]
(Highs highs highs highs
Lows lows lows lows)
Anymore
Hello from the other side (other side)
I must have called a thousand times (thousand times)
To tell you I'm sorry for everything that I've done
But when I call you never seem to be home
Hello from the outside (outside)
At least I can say that I've tried
To tell you I'm sorry for breaking your heart
But it don't matter it clearly doesn't tear you apart anymore
To go over everything
They say that time's supposed to heal ya
But I ain't done much healing
Hello, can you hear me
I'm in California dreaming about who we used to be
When we were younger and free
I've forgotten how it felt before the world fell at our feet
There's such a difference between us
And a million miles
Hello from the other side
I must have called a thousand times
To tell you I'm sorry for everything that I've done
But when I call you never seem to be home
Hello from the outside
At least I can say that I've tried
To tell you I'm sorry for breaking your heart
But it don't matter it clearly doesn't tear you apart anymore
Hello, how are you
It's so typical of me to talk about myself I'm sorry
I hope that you're well
Did you ever make it out of that town where nothing ever happened
It's no secret that the both of us
Are running out of time
So hello from the other side (other side)
I must have called a thousand times (thousand times)
To tell you I'm sorry for everything that I've done
But when I call you never seem to be home
Hello from the outside (outside)
At least I can say that I've tried (I've tried)
To tell you I'm sorry for breaking your heart
But it don't matter it clearly doesn't tear you apart anymore
[x4:]
(Highs highs highs highs
Lows lows lows lows)
Anymore
Hello from the other side (other side)
I must have called a thousand times (thousand times)
To tell you I'm sorry for everything that I've done
But when I call you never seem to be home
Hello from the outside (outside)
At least I can say that I've tried
To tell you I'm sorry for breaking your heart
But it don't matter it clearly doesn't tear you apart anymore
Kamis, 30 Juli 2015
Kebenaran Mitos
Ngomongin masalah perkembangan zaman sekarang yang begitu maju, tak luput dari yang namanya zaman dulu atau bisa dibilang masa lalu. Hehehe.....
salah satu contoh pengaruh zaman dulu dengan kehidupan manusia masa kini seperti masih ada sebagian masyarakat yang masih percaya dengan yang namanya "MITOS". Menurut saya MITOS adalah suatu pantangan yang di percaya oleh leluhur kita terdahulu ( acem udh tua kali ya gue ), jika melanggar patangan tersebut maka akan mendapat celaka atau petuah. Tapi. Menurut gue gak semua mitos yangbujung akan mendapatkan celaka. Ada juga mitos yang mendatangkan petuah. Misalnya ada ibu-ibu yang melahirkan di angkot atau di becak ( ya...pokoknya yang sejenis transfortasi umum, kecuali kendaraan yang hanya memiliki dua roda aja. Caba aja bayangin ibu.ibu melahirkan di ojek, pasti berabe kan...hadehhh....kagak bayangin gue. Okay lanjut, sudah cukup bayangin hal kagak masuk akal itu, mari lanjut ceritanya. Mau tau petuah apa yang didapat jika ada ibu.ibu yang melahirkan di angkot??? Katanye....angkot tersebut bagaikan "ketimbah duren runtuh" alias bakalan banyak penumpangnya, yang intinya anak yang lahir di angkot bakalan bawak rezeki bagi pemiliki angkot tersebut. Itu sich kata orang tua disini. Sampek ada satu pengalaman saudara gue yang punya becak, sampek mau belikan anak ibu-ibu yang mau melahirkan baju, kain, sepatu, pokoke perlengkapan bayi lah. Tapi sayangnya kagak jadi, soalnya ibu-ibu tersebut gagal melahirkan di becaknya. Hehehe..... sampai sekarang sich gue belum percaya dengan mitos tersebut, karna belum lihat bukti nyatanya.
itu salah satu contoh mitos yang membawa petuah, dan mari kita bahas masalah mitos yang membawa celaka ( kejam amat ye gue blg nye celaka) atau dampak buruk baik itu untuk kesehatan maupun masa depan.
1. Mitos tentang " tidak boleh keramas waktu datang bulan atau halangan
kata kalau mandi waktu halangan, nanti rambut yang gugur waktu keramas mintak pertanggung jawaban kita diakhirat nanti. Di akhirat nanti dia bakalan mintak pertanggung jawaban kita " kenapa dia belum disucikan sebelum gugur". Waktu dengar itu hal yang gue lakuin ngumpulin rambut gue yang gugur, trus waktu gue mandi gue bacain niat mandi wajib hanya untuk nyiram tuch rambut aja dan gue juga gak berani keramas waktu halangan. Tapi waktu kuliah gue melanggar pantangan itu karna nvikutin teman. Dan setelah gue baca suatu artikel tentang larangan yang tidak boleh dilakukan pada saat halangan. Kesimpulan yang gue dapt dari artikal tersebut " kita dilarang keramas, karena pada saat haid pori pori kulit kepala kita sedang terbuka lebar dan itu bisa mengakibatkan kepala pusing jika kita keramas pada saat haid".
* okay sampai disini dulu info mengenai motos yang ada kebenarannya. Minggu depan kita sambung lagi gan....
salah satu contoh pengaruh zaman dulu dengan kehidupan manusia masa kini seperti masih ada sebagian masyarakat yang masih percaya dengan yang namanya "MITOS". Menurut saya MITOS adalah suatu pantangan yang di percaya oleh leluhur kita terdahulu ( acem udh tua kali ya gue ), jika melanggar patangan tersebut maka akan mendapat celaka atau petuah. Tapi. Menurut gue gak semua mitos yangbujung akan mendapatkan celaka. Ada juga mitos yang mendatangkan petuah. Misalnya ada ibu-ibu yang melahirkan di angkot atau di becak ( ya...pokoknya yang sejenis transfortasi umum, kecuali kendaraan yang hanya memiliki dua roda aja. Caba aja bayangin ibu.ibu melahirkan di ojek, pasti berabe kan...hadehhh....kagak bayangin gue. Okay lanjut, sudah cukup bayangin hal kagak masuk akal itu, mari lanjut ceritanya. Mau tau petuah apa yang didapat jika ada ibu.ibu yang melahirkan di angkot??? Katanye....angkot tersebut bagaikan "ketimbah duren runtuh" alias bakalan banyak penumpangnya, yang intinya anak yang lahir di angkot bakalan bawak rezeki bagi pemiliki angkot tersebut. Itu sich kata orang tua disini. Sampek ada satu pengalaman saudara gue yang punya becak, sampek mau belikan anak ibu-ibu yang mau melahirkan baju, kain, sepatu, pokoke perlengkapan bayi lah. Tapi sayangnya kagak jadi, soalnya ibu-ibu tersebut gagal melahirkan di becaknya. Hehehe..... sampai sekarang sich gue belum percaya dengan mitos tersebut, karna belum lihat bukti nyatanya.
itu salah satu contoh mitos yang membawa petuah, dan mari kita bahas masalah mitos yang membawa celaka ( kejam amat ye gue blg nye celaka) atau dampak buruk baik itu untuk kesehatan maupun masa depan.
1. Mitos tentang " tidak boleh keramas waktu datang bulan atau halangan
kata kalau mandi waktu halangan, nanti rambut yang gugur waktu keramas mintak pertanggung jawaban kita diakhirat nanti. Di akhirat nanti dia bakalan mintak pertanggung jawaban kita " kenapa dia belum disucikan sebelum gugur". Waktu dengar itu hal yang gue lakuin ngumpulin rambut gue yang gugur, trus waktu gue mandi gue bacain niat mandi wajib hanya untuk nyiram tuch rambut aja dan gue juga gak berani keramas waktu halangan. Tapi waktu kuliah gue melanggar pantangan itu karna nvikutin teman. Dan setelah gue baca suatu artikel tentang larangan yang tidak boleh dilakukan pada saat halangan. Kesimpulan yang gue dapt dari artikal tersebut " kita dilarang keramas, karena pada saat haid pori pori kulit kepala kita sedang terbuka lebar dan itu bisa mengakibatkan kepala pusing jika kita keramas pada saat haid".
* okay sampai disini dulu info mengenai motos yang ada kebenarannya. Minggu depan kita sambung lagi gan....
Sabtu, 25 Juli 2015
Motivasi dan Kebutuhan
Motivasi
muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri
muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang
seharusnya dirasakan dan yang sesungguhanya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan
tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan
tersebut. Inilah yang disebut motivasi.
Model Motivasi
Simulasi
atau rasangan (misalnya rasa lapar) akan menyebabkan pengenalan kebutuhan( need
Recognition) . rasangan terjadi karena adanya gap antara apa yang dirasakan
dengan apa yang seharusnya dirasakan.
Pengenalan
kebutuhan akan menyebabkan tekanan (tension) kepada konsumen, sehingga adanya
dorongan pada dirinya (drive state) untuk melakukan tindakan yang bertujuan
(goal-directed behavior). Pertama, konsumen akan mencari informasi mengenai
produk, merek, atau toko. Kedua, konsumen mungkin akan berbicara pada teman,
saudara atau mendatangi toko. Ketiga, konsumen mungkin membeli produk atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tindakan tersebut akan menyebabkan
tercapainya tujuan konsumen atau terpenuhinya kebutuhan konsumen (goal or need
fulfillment) atau konsumen memperoleh insentif ( incentive objects atau
consumer incentives)
Kebutuhan
Kebutuhan
primer adalah kebutuhan yang datang dari dalam diri seseorang disebut sebagai
kebutuhan fisikologis atau biologis. Kebutuhan skunder atau kebutuhan yang
diciptakan (aquired need) adalah kebutuhan yang muncul sebagai reaksi konsumen
terhadap lingkungan dan budayanya.
Kebutuhan
yang dirasakan (fell needs) sering kali dibedakan berdasarkan: Pertama adalah
kebutuhan utilitarian (utilitarian needs), yang mendorong konsumen membeli
produk karena manfaat fungsional dan kerakteristik objektif dari produk
tersebut. Kedua adalah kebutuhan ekspresive atau hedonik, yaitu kebutuhan yang
bersifat psokologis.
Tujuan
(goals)
Perilaku adalah berorientasi tujuan
(goal oriented behavior ). Artinya, untuk memenuhi kebutuhannya, seorang
konsumen harus memiliki tujuan akan tindakannya. Tujuan adalah suatu cara untuk
memenuhi kebutuhan. Tujuan dibedakan ke dalam tujuan generik (generic goals),
yaitu katagori umum dari tujuan yang dipandang sebagai cara untuk memenuhi
kebutuhan. Dan tujuan-produk khusus (product-sfesific goals), yaitu prosuk atau
jasa dengan merek tertentu yang dipilih oleh konsumen sebagai tujuannya.
Teori Kebutuhan
Dr.Abraham
Maslow adalah seorang psikolog klinis yang memeperkenalkan teori kebutuhan
berjenjang yang dikenal sebagai Teori Maslow atau Hararki Kebutuhan Manusia.
Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya,
yaitu :
Kebutuhan
Fisiologis ( Physiological Needs)
Kebutuhan
fisikologis adalah kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan tubuh manusia untuk
mempertahankan hidup.
Kebutuhan
Rasa Aman ( Safety Needs)
Kebutuhan
rasa aman merupakan kebutuhan perlindungan bagi fisik manusia. Manusia
membutuhkan perlingungan dari ganggugan kriminalitas, sehingga ia bisa hidup
dengan aman dan nyaman ketika di rumah maupun ketika berpergian.
Kebutuhan
Sosial (Social Needs atau Belonginess Needs)
Manusia
membutuhkan cinta dari orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, serta diterima
oleh orang-orang sekeliling, disebut sebagai kebutuhan sosial.
Kebutuhan
Ego (Egoistic or Esteem Needs)
Kebutuhan
ego adalah kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai derajat yang lebih
tinggi dari yang lainnya.
Kebutuhan
Aktualisasi Diri ( Needs for Self-Actualization)
Kebutuhan
aktualisasi diri adalah keinginan untuk memyampaikan ide,gagasan,dan sistem
nilai yang diyakininya kepada orang lain.
Teori Motivasi McClelland
Mc
Clelland’s Theory of Learned Needs, menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar
yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku, yaitu :
1.
Kebutuhan untuk sukses
Kebutuhan
sukses adalah keinginan manusia untuk mencapai prestasi,reputasi, dan karir
yang baik.
2.
Kebutuhan Afiliasi
Kebutuhan
afiliasi adalah keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamnya,
mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang
sekelilingnya, dan ingin memiliki orang yang bisa menerimanaya.
3.
Kebutuhan kekuasaan
Kebutuhan
kekuasaan adalah keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkunganannya,
termasuk mempengaruhi orang-orang sekelilingya. Tujuaannya adalah agar ia bisa
memepengaruhi, mengarahkan, dan mengatur orang lain.
Dua aplikasi penting dari teori
motivasi, yaitu :
1.
Segmentasi
Segmentasi
adalah produk dan jasa yang dipasarkan bisa diarahkan untuk terget pasar
berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen.
2.
Positioning
Positioning
adalah citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari
positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa.
Para
peneliti berusaha menungkapkan motivasi dan kebutuhan konsumen melalui riset,
yaitu dengan melakukan survei terhadap konsumen. Kebutuhan dan motivasi
konsumen diukur dengna instrumen kuesioner, dimana sejumlah pertanyaan diajukan
kepada konsumen dan konsumen melaporkan motivasi dan kebutuhan sebagaimana
dinyatakan kepadanya. Metode ini dikenal sebagai pelaporan diri atau self
report.
KEPRIBADIAN
Kepribadian dapat
dijadikan dasar dalam melakukan pemangsaan pasar (market segmentation) dan bisa
membuat program komunikasi yang sesuai dengan kosumen yang dituju. Kepribadian
berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri
manusia. Pembedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari
masing-masing individu tersebut. Individu dengan karakteristik yang sama
cenderung akan bereaksi yang relatif sama terhadap situasi lingkungan yang
sama.
Karakteristik kepribadian terdiri dari,
yaitu :
1.
Kepribadian Menggambarkan Perbedaan
Individu
2.
Kepribadian Menunjukkan Konsistensi dan
Berlangsung Lama
3.
Kepribadian dapat berubah.
Teori
Kepribadian
Ada tiga teori kepribadian yang
utama,yaitu :
1.
Teori kepribadian Freud
Teori
ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari atau dorongan dari dalam
diri manusia, seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari
motivasi dan kepribadian manusia. Manurut Freud, kepribadian manusia terdiri
atas tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu :
Ø Id,
adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, dan mendorong
munculnya kebutuhan fisikologis seperti rasa lapar, haus, dan nafsu seks.
Ø Superego,
adalah aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat manusia
untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai
masyarakat.
Ø Ego,
adalah junsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia.
Teori
Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)
Bebrapa pakar tidak
setuju dengan Teori Psikoanalitik yang menekankan doominannya peran insting dan
seks atau faktor biologis dalam pembuatan kepribadian manusia. Mereka
mengembangkan suatu teori kepribadian yang disebut sebagai Teori Sosial
Psikologi atau Teori Neo-Freud. Teori ini merupakan kombinasi dari sosial dan
psikologi. Teori ini menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa uang
dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan
dan tujuannya. Teori Neo-Freud menyatakan bahwa hubungan kepribadian
manusia.Horney mengembangkan model kepribadian manusia, yang terdiri atas tiga
katagori berikut :
1. Compliant
adalah kepribadian yang dicirikan adanya ketergantungan seseorang kepada orang
lain.
2. Aggressive
adalah kepribadian yang dicirikan adanya motivasi untuk memperoleh kekuasaan.
3. Detached
adalah kepribadian yang dicirikan selalu ingin bebas, mendiri, mengandalkan
diri sendiri, dan ingin bebas dari berbagai kewajiban.
Teori
Ciri (Trait Theory)
Teori
ciri mengklasifikasikan menusia ke dalam karakteristik atau sifat atau cirinya
yang paling menonjol. Trait adalah sifat atau karakteristik yang membedakan
antara satu individu dengan individu yang lain, yang bersifat permanen dan
konsisten.
Menurut
Loudon dan Della Bitta (1993), teori ciri didasarkan kepada tiga asumsi, yaitu
(1) individu memiliki perilaku yang cenderung relatif stabil, (2) orang
memiliki derajat perbadaan dalam kecenderungan perilaku tersebut, (3) jika
perbedaan-perbedaan tersebut diidentifikasi dan diukur, maka perbedaan tersebut
bisa menggambarkan kepribadian individu-individu tersebut.para pemasar
menggunakan konsep kepribadian untuk mengkomunikasikan produknya sehingga
memiliki positioning sesuai dengan kepribadian konsumen yang dituju.
Gaya
Hidup (Life Style)
Memahami
kepribadian tidak lengkap jika tidak memahami konsep gaya hidup. Gaya hidup
didefenisikan sebagai pola dimana orang hihup dan menggunakan uang dan
waktunya, (Angel,Blackwell,dan Miniard,1995 hal.449) . Gaya hidup lebih
menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan
uangnya, dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup berbeda dengan
kepribadian. Kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada
pada diri manusia. Sering juga sebagai cara seseorang berpikir, merasa, dan
berpersepsi. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya hidup dan
kepribadian sa;ing berhubungan. Kepribadian merefleksikan karakteristik
internal dari konsumen, gaya hidup menggambarkan manifestasi eksternal dari
karakteristik tersebut, yaitu perilaku seseorang. Gaya hidup sering kali
digambarkan dengan kegiatan, minat, dan opini dari seseorang.
Psikografik
Psikografik
adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif
dan bisa dipakai untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik sering juga
diartikan sebagai suatu riset kensumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam
hal kehidupan mereka, pekerjaan, dan demografik konsumen. Pendekatan
psikografik sering dipaki produsen dalam mempromosikan produknya.
Kepribadian
dan Prilaku Konsumen.
Setelah
kita mengetahui kepribadian, lalu menagaatnya bagi komunikasi pemasar adalah
agar pemasar dapat merancang komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen
yang dituju, sehingga konsumen bisa menerima produk atau jasa yang dipasarkan
tersebut.
Para
peneliti juga mengembangkan kepribadian ciri yang sesuai dengan studi perilaku
konsumen. Kuesioner dikembangkan untuk bisa mengukur atau mengidentifikasi
kepribadian ciri tunggal. Beberapa kepribadian ciri yang khusus dikembangkan
untuk kepentingan studi perilaku konsumen adalah :
Ø kepribadian ciri inovatif konsumen
(consumer Innovativeness), menggambarkan tingkat penerimaan
konsumen terhadap produk-produk atau jasa baru.
Ø Degmatisme,
adalah sebuah kepribadian ciri yang mengukur tingkat kekakuan seseorang dalam
menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang
bertentangan dengna kepercayaan yang dimiliki.
Ø Karakter sosial,
merupakan sebuah kepribadian ciri yang memiliki arti sebagai inner directedness
( konsumen yang beroroentasi kepada dirinya dalam membeli produk dan jasa)
sampai kepada other-directedness ( konsumen yang mempertimbangkan nilai-nilai
yang dianut oleh orang-orang sekelilingnya agar diterima oleh mereka).
KONSEP DIRI
DAN
POLA
KONSUMEN
Konsep diri adalah
persepsi seseorang terhadap dirinya yang meliputi kesehatan fisiknya,
karakteristik lainnya seperti kekuatan, kejujuran, dan rasa humor dalam
kaitannya dengan yang lain, dan bahkan diperluas meliputi kepemilikan
barang-barang tertentu dan hasil karyanya. Konsep diri seseorang menggambarkan
bagaimana sikap orang tersebut terhadap dirinya. Konsep diri sangat terkait
dengan karakter atau sifat-sifat diri kepribadian seseorang.
Toeri
Konsep Diri
Loudon
dan Della Bita 1993 menyatakan bahwa empat teori utama tentang konsep diri,
yaitu sebagi berikut :
1.
Self Appraisal, menyatakan bahwa diri
seseorang terkait dengan perilakunya yang diterima masyarakat atau ditolak oleh
masyarakat.
2.
Reflected Appraisal, menyatakan bahwa
konsep diri akan terbentuk karena seseorang menerima penghargaan dari orang
lain.
3.
Social Comparison, teori ini lebih
menekankan bahwa konsep diri seseorang sangat tergantung bagaimana dia
memandang dirinya dalam kaitannya dengan orang lain.
4.
Biased Scanning, mengemukakan bahwa
konsep diri sangat terkait dengan motivasi dan biased scening, yaitu bagaimana
pandangan seseorang terhadap lingkungannya.
Dimensi
Konsep Diri
Solomon
(2009) mengatakan konsep diri terdiri atas banyak unsur atau dimensi atau
atribut. Atribut-atribut konsep diri adalah sebagai berikut :
1.
Dimensi isi, misalnya kesesuaian antara
penampilan fisik dengan kepribadian
2.
Nilai positif atau negatif, misalnya
kepercayaan diri.
3.
Intensitas, stabilitas dan akurasi,
misalnya hasil evaluasi pribadi yang dihubungkan dengan yang sebenarnya
terjadi.
Hawkins and
Mothersbaugh (2010) membagi konsep diri menjadi empat bagian yaitu konsep diri
aktual vs. Konsep diri ideal, dan konsep diri pribadi vs. Konsep diri sosial.
Keempat dimensi tersebut dapat dijelaskan berikut ini :
Ø Actual self-concept,
Konsep ini menjelaskan bahwa bagaimana konsumen memandang dirinya akan
mempengaruhi produk yang dibeli dan digunakan.
Ø Ideal self-concept,
Konsep ini sangat terkait dengan harga diri. Self-concept adalah sikap positif
seseorang terhadap dirinya sendiri.Harga diri ideal adalah konsep diri
seseorang mengenai keinginan untuk menjadi seseorang dengan sifat dan karakter
tertentu. Sedangkan harga diri aktual adalah pandangan seseorang tentang
karakter atau sifat-sifat yang dimiliki atau yang tidak dimilikinya.
Ø Private selft-concept,
konsep ini menggambarkan bagaimana saya melihat diri saya yang sebenarnya atau
bagaimana saya ingin menjadi seseorang dengan karakter atau sifat tertentu.
Ø Social self-concept,
konsep ini menyatakan pandangan masyarakat atau orang lain terhadap diri
seseorang atau kainginan seseorang mengenai bagaimana seharusnya masyarakat
atau orang lain melihat dirinya.
Keempat jenis konsep
diri tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen dan memberikan implikasi
penting bagi pemasaran. Konsep diri sering juga dibagi ke dalam lima katagori
sebagaimana dijelaskan berikut ini :
1. The
actual selft adalah bagimana seseorang mengerti secara langsung tentang dirinya
2. The
ideal selft adalah penjelasan bagaimana seseorang mengerti akan keinginan
dirinya.
3. The
social self adalah bagimana perhatian seseorang untuk berkayakinan dapat
mengerti orang lain.
4. The
ideal social self adalah bagaimana seseorang menginginkan orang lain untuk
melihatnya.
5. The
expected selft adalah bagimana seseorang menjelaskan keinginannya untuk
melakukan sesuatu.
Self-Monitoring
Seseorang
akan memperbaiki kosep dirinya dengan memodifikasi perilakunya sesuai dengan
masukan dari orang lain, inilah yang disebut sebagai self-monitoring.
Seft-monitoring memiliki tiga bentuk ekspresi, yaitu perhatian terhadap
perilaku yang sesuai, perhatian terhadap perbandingan sosial sebagai landasan
untuk ekspresi diri yang sesuai, dan kemampuan memodifikasi penampilan dan
ekspresi diri pada berbagai situasi.
Independent
dan Interpendent Selft-Concept
Konsep
diri dibagi menjadi dua, yaitu: independent selft-concept dan interdependent
selft-concept. Independent selft-concept dipengaruhi oleh budaya barat yang
menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara individu. Titik berat konsep ini
adalah tujuan-tujuan pribadi, karakteristik-karakteristik, pencapaian-pencapaian,
dan keinginan-keinginan.
Interdependent
selft-concept menekankan pentingnya hubungan antarindividu, konsep ini
dilandasi oleh budaya Asia. Penekanan konsep ini adalah keluarga, kebudayaan,
profesional, dan hubungan-hubungan sosial lainnya. Sifat dari seorang dengan
interdependent selft-concept ialah patuh, sosiosentik, holistik, dan
berorientasi kepada hubungan.
Extended
Self atau symbolic Interactionism
Dimensi
ini memberikan penjelasan bahwa pilihan produk tidak hanya dipengaruhi oleh citra
diri. Pilihan produk juga akan mempengaruhi citra diri konsumen. Penggunaan
produk dengan nilai simbolik akan membantu konsumen dalam menempatkan citra
dirinya. Konsep extended self juga dikenal sebagai symbolic interactionism.
Dengan kata lain, konsumen membeli suatu prosuk untuk meningkatkan konsep
dirinya karena produk tersebut memiliki nilai simbolik.
The
Person as Artwork
Blyte
(2008) mengemukakan bahwa pada dasarnya seseorang memainkan banyak peran, dan
ia berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang sekelilingnya atas
peran yang dimainkannya tersebut. Agar peran yang dimainkannya dapat diakui
oleh orang lain, maka ia akan memoles penampilan fisiknya yang sesuai dengan
peran tersebut.
Konsep
Diri Dan Budaya
Bagaimana
seseorang melihat dirinya secara aktual maupun ideal sangat dipengaruhi oleh
budaya masyarakat dimana dia berada, karena itu orang-orang dengan budaya yang
berbeda akan memiliki pandangan yang berbeda tentang konsep diri mereka dan
kaitannya dengan orang lain.
Konsep
Diri Dan Perilaku Konsumen
Konsep
cerminan diri dan kesadaran diri, solomon (2007) menyatakan bahwa cerminan diri
adalah proses terjadinya reaksi setelah melihat tindakan seseorang. Produk yang
membentuk konsep diri: kita adalah apa yang kita konsumsi. Solomon (2007),
menyatakan bahwa seseorang akan membentuk konsep dirinya berdasarkan apa yang
dilihatnya pada cermin dirinya. Teori symbolic self completion menyatakan bahwa
seseorang yang menganggap konsep dirinya kurang sempurna karena berbagai
kelemahan, maka ia akan mengkonsumsi produk yang memiliki simbol-simbol untuk
menutupi tersebut. Hilangnya konsep jati diri. Orang-orang yang kehilangan
barang pendukung sosial karena bergagai alasan.
Kesesuaian
Antara Produk Dan Konsep Diri
Solomon
(2007) menyatakan bahwa kegiatan konsumsi berhubungan erat dengan konsep diri.
Model selft image congruence mengemukakan bahwa konsumen akan menggunakan
produk yang memiliki atribut yang sesuai atau dapat mendukung konsep dirinya.
Proses keputusan konsumen untuk membeli produk yang sesuai dengan konsep
dirinya dilandasi oleh proses berpikir kognitif. Sex role. Identitas seksual
feminisme dan maskulinitas sangat mempengaruhi pembentukan konsep diri dari
seseorang. Body role, tubuh dan penampilan seseorang adalah salah satu faktor
yang menentukan bagaimana konsep diri yang dimiliki orang tersebut.
Riset
Konsep Diri Dan Perilaku Konsumen
Loundon
dan Della Bitta (1993) menyebutkan lima topik utama riset tentang hubungan
perilaku konsumen dengan konsep diri.
1.
Meneliti kaitan antara apakah konsep
diri tertentu berhubungan dengan faktor sosial ekonomi dan psikologis.
2.
Meneliti apakah perilaku konsumen
konsisten dengna persepsi diri.
3.
Meneliti apakah perilaku konsumen
terkait dengan tingakt kesesuaian antara konsep-konsep diri dan persepsi produk
dan citra produk.
4.
Meneliti hubungan antara atribut citra
diri dari konsumen dengan produk yang memiliki kesamaan citra atau produk yang
sering dibeli.
5.
Meneliti apakah citra produk yang
konsisten dengan kosep diri konsumen mempengaruhi persepsi dirinya.
Hubungan
Merek Dengan Konsep Diri Yang Bermakna
Hubungan
Merek dengan konsep diri yang bermakna adalah hubungan yang kuat antara suatu
merek dengan konsep diri seseorang. Citra merek dan pengalaman konsumen dengan
merek adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan hubungan yang kuat
antara merek dengan konsep diri seseorang. Dua faktor lainnya yang mempengaruhi
Hubungan Merek dengan konsep diri yang bermakna adalah sesuatu yang
menghubungkan kepada satu aspekdari konsep diri seseorang dan efek positip.
Konsekuensi dari Hubungan Merek dengan konsep diri yang bermakna adalah
pengaruhnya terhadap sikap terhadap merek, kecendrungan prilaku terhadap merek,
dan perilaku pengguna yang sesungguhnya dari merek tersebut.
Konsep
Diri Dengna Strategi Pemasaran
Pemahaman
yang mendalam mengenai konsep diri dari konsumen akan membantu pemasar untuk
merumuskan strategi komunikasi yang tepat kepada konsumen target dengan
menggunakan konsep diri. Konsumen memiliki konsep diri selain itu ia juga
memiliki persepsi atau citra merek kepada barang dan jasa. Hubungan kosep diri
dengan citra suatu produk disajikan pada gambar dibawah ini :
Menguatkan
konsep diri
Implikasi penting dari gambar di
atas adalah para pemasar berusaha membangun citra merek suatu produk, citra yang
dibagnun selalu memiliki keterkaitan dan relevansi dengan konsep diri konsumen,
bahkan para pemasar berusaha membangun kepribadian merek agar dipercayai oleh
konsumen, sehingga konsumen dapat menarik kesimpulan bahwa merek tersebut
relevan dengan konsep dirinya.
PENGOLAHAN
INFORMASI
DAN
PERSEPSI KONSUMEN
Pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika
salah satu pencaindra konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. Stimulus
bisa berbentuk produk, nama merek, kemasan, iklan, dan nama produsen. Ada lima
tahap pengolah informasi, yaitu :
·
Pemaparan
Pemaparan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pemasaran untuk menyampaikan stimulasi
kepada konsumen. Stimulasi bisa berbentuk iklan, kemasan, merek, dan hadiah.
Stimulus adalah input apa pun yang datang dari pemasar yang disampaikan kepada
konsumen melalui berbagai media, seperti toko, iklan luar ruangan, televisi,
radio, koran, majalah dan lain-lain. Beberapa konsep penting dalam pemaparan,
yaitu :
Ø
Sensai, adalah respon langsung dan cepat
dari pancaindra terhadap stimulus yang datang (apakah berupa iklan, kemasan,
maupun merek).
Ø
Ambang absolut, adalah jumlah minimum
intensitas atau energi stimulus yang diperlukan oleh seseorang konsumen agar ia
merasakan sensasi
Ø
Ambang berbeda, batas perbedaan terkecil
yang dapat dirasakan antara stimulus yang mirip.
·
Perhatian
Pada tahap pertama, produsen memaparkan
stimulus kepada konsumen. Tidak semua, stimulus yang dipaparkan dan diterima
konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus
tersebut. Hal ini terjadi karena konsumen memiliki keterbatasan sumberdaya
kognitif untuk mengolah semua informasi yang diterima. Karena itu konsumen
menyeleksi stimulus atau informasi manaya yang akan diperhatikan dan akan
diproses lebih lanjut, proses ini dikenal sebagai perceptual selection.
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi
perceptual selection atau perhatian konsumen terhadap stimulus yang akan
diperhatikannya:
Ø
Faktor pribadi, adalah karakteristik
konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen yaitu, motivasi dan kebutuhan.
Ø
Faktor stimulus, faktor ini bisa
dikontrol dan dimanipulasi oleh pemasar dan pengiklan, dengan tujuan utamanya
untuk menarik perhatian konsumen. Faktor stimulus meliputi, ukuran, warna,
intensitas, kontras,posisi,petunjuk, gerakan, kebauran, isolasi, stimulus yang
disengaja, pemberi pesan yang menarik, dan perubahan gambar yang cepat.
·
Pemahaman
Pemahaman adalah usaha konsumen mengerti atau
menginterpretasikan stimulus. Konsumen melakukan perceptual organization.
Stimulus yang diterima konsumen berjumlah puluhan bahkan ratusan, stimulus
cenderung untuk melakukan sebagai hal yang terpisah satu sama lain. Konsumen
cenderung untuk melakukan pengelompokan stimulus, sehingga memandangnya sebagai
satu kesatuan. Inilah yang disebut perpectual organization. Ada tiga prinsip
perpectual organization, yaitu :
Ø
Gambaran Dan Latar Belakang.
Gambaran
adalah objek atau stimulus yang ditempatkan dalam suatu latar belakang. Objek
yang kontraks dengan latar belakang akan lebih menarik perhatian konsumen.
Ø
Pengelompokan
Tiga
prinsip pengelompokan adlah kedekatan, kesamaan, dan kesinabungan. Kedekatan
adalah suatu usaha untuk mengaitkan suatu stimulus/objek dengan suatu hal,
karena dianggap keduanya memiliki hubungan yang erat.
Ø
Closure
Konsumen akan berusaha memahami suatu objek dalam
arti yang utuh, walaupun ada bagian dari objek tersebut yang hilang atau tidak
lengkap. Inilah prinsip closure.
·
Penerimaan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa tahap pemaparan, perhatian,
dan pemahaman merupakan persepsi konsumen. Setelah konsumen melihat stimulus
tersebut maka sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau objek
tersebut. Inilah yang disebut dengan persepsi konsumen terhadap objek tersebut
atau citra produk.
·
Retansi
Retansi adalah proses memindahkan informasi kememori jangka
panjang. Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap
stimulasi yang diterimanya. Selanjutnya, apa yang tersimpan di dalam memori
konsumen akan mempengaruhi persepsinya terhadap stimulus baru. Memori terdiri atas tiga sistem penyimpanan,
yaitu:
Ø
Memori sensori, adalah tempat
penyimpanan informasi sementara.
Ø
Memori jangka pendek, tempat penyimpanan
informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas terbatas.
Ø
Memori jangka panjang, adalah tempat
penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama dan memiliki kapasitas yang
tidak terbatas.
Ø
Rehearsal, adalah kegiatan mental
konsumen untuk mengingat-ingat informasi yang diterimanya dan menghubungkannya
dengan informasi lainnya yang sudah tersimpan di memorinya.
Ø
Encoding, adalah proses untuk menyeleksi
sebuah kata atau gambar untuk menyatakan suatu persepsi terhadap subjek.
·
Mengingat
Kembali (Retrieval)
Setelah konsumen menyimpan informasi di dalam long-term-memory,
maka suatu saat ia akan memanggil kembali atau mengingat informasi tersebut
untuk dipakai sebagai petimbangan dalam mengambil keputusan. Proses ini dikenal
sebagai retrieval.
PROSES BELAJAR
KONSUMEN
Arti
Proses Belajar
Dari
perspektif pemasaran, proses belajar konsumen dapat diartikan sebagai sebuah
proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan
konsumsi yang akan dia terapkan pada perilaku terkait pada masa mendatang.
Belajar
merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan
dan pengalaman ini akan mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang relatif
permanen.
Beberapa
Hal Penting dari Belajar
Pertama, belajar adalah suatu proses
yang berkelanjutan. Konsumen tidak pernah berhenti belajar. Ia akan menerima
informasi setiap saat dan dimanapun. Semua proses belajar itu tentu akan
mempengaruhi apa yang akan diputuskan. Kedua,
pengalaman memainkan peranan dalam proses belajar. Belajar tidak selalu terjadi
karena disengaja, dimana belajar adalah proses mencari informasi yang secara
sungguh-sungguh dan sengaja dilakukan oleh konsumen (intentional learning).
Proses Belajar Konsumen
Pemasaran perlu memahami bagaimana
konsumen belajar, karena pemasaran berkepentingan untuk mengajarkan konsumen
agar konsumen dapat mengenali iklan produknya, mengingatnya , menyukai, dan
membeli produk yang dipasarkannya. Belajar merupakan suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan dan pengelamanan ini akan
mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang relatif permanen. Proses
belajar bisa terjadi karena adanya empat unsur yang mendorong proses belajar
tersebut, yaitu motivasi (motivation), isyarat (cues), respons (response),
dan pendorong atau penguatan (reinforcement).
·
Motivasi, yaitu daya dorong dalam diri konsumen yang
muncul karena adanya kebutuhan,
·
Iisyarat, yaitu stimulus yang mengarahkan motivasi dan
mempengaruhi cara konsumen bereaksi terhadap suatu motivasi,
·
Respons, yaitu reaksi konsumen terhadap isyarat, dan
·
Pendorong atau penguatan, yaitu sesuatu yang
meningkatkan kecenderungan seorang konsumen untuk berperilaku pada masa yang
akan datang karena adanya isyarat atau stimulus.
Berapa pakar mengklasifikasikan
proses belajar ke dalam dua kategori: (1) proses belajar kognitif (cognitive
approach),(2)Proses belajar perilaku (behaviorist approach).
Proses
belajar kognitif adalah proses yang dicirikan oleh adanya perubahan
pengetahuan, yang menekankan kepada proses mental konsumen untuk mempelajari
informasi. Proses belajar kognitif membahas bagaimana informasi ditransfer dan
disimpan di memori jangka panjang. Proses pelajar perilaku adalah proses
belajar yang terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau
stimulus luar.
Proses
belajar perilaku ( beha
vioral learning) sebagai sebuah proses dimana pengalaman dengan
lingkungan akan menyebabkan perubahan perilaku yang relatif permanen. Proses
belajar perilaku adalah proses belajar yang terjadi karena respons konsumen
terhadap suatu stimulus atau lingkungan konsumen. Perubahan perilaku tersebut
adalah akibat pengalaman, bukan akibat perubahan fisik seorang konsumen
(misalnya karena sakit, cacat, karena sakit, cacat, dan obat-obatan).
Proses belajar perilaku berbagai menjadi (1) proses belajar classical
conditioning, (2) proses belajar instrumental conditioning (operant
conditioning), (3) proses belajar vicarious learning ( observational
atau social learning).
Classical
conditioning dan pemasaran
adalah suatu teori belajar yang
mengutarakan bahwa mahluk hidup, baik manusia maupun binatang adalah mahluk
pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan (repetition atau
conditioning). Penjelasan lain mengatakan bahwa proses belajar classical
conditioning terjadi pada diri seorang konsumen ketika ia bisa membuat
asosiasi antara stimulus yang datang pada dirinya, dan bereaksi terhadap
stimulus tersebut. Beberapa konsep penting dari classical conditioning adalah
conditioned stimulus, unconditioned stimulus, conditioned response,
unconditioned response. Ada tiga konsep utama yang diturunkan dari proses
belajar classical conditioning, yaitu pengulangan (stimulus
disrimination) yang diterapkan pada komunikasi pemasaran.
Generalisasi Stimulus
adalah kemampuan seorang konsumen
untuk bereaksi sama terhadap stimulus yang relatif beda, dan ia mengaitkan
antarstimulus satu dengan yang lainnya, sehingga ia bisa membuat kesimpulan
atau generalisasi terhadap stimulus tersebut. Beberapa konsep yang diturunkan dari
generalisasi stimulus yang diterapkan dalam pemasaran adalah perluasan lini
produk, merek keluarga, me-too product, similar name, licensing, dan generalizing
usage situation.
Diskriminasi Stimulus
adalah lawan kata dari generalisasi
stimulus. Pada generalisasi stimulus, konsumen diharapkan bisa mengambil
kesimpulan yang sama dari berbagai stimulus yang relatif berbeda. Pada
diskriminasi stimulus, konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan yang berbeda
terhadap beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya. Diskriminasi
stimulus biasanya dipakai untuk melakukan positioning dan diferensiasi
produk oleh pemimpin pasar atau produsen pada umumya.
Proses Belajar Instrumental (Operant
conditioning)
adalah proses belajar yang terjadi
pada diri konsumen akibat konsumen menerima imbalan yang positif maupun negatif
(rewards) karena mengkonsumsi suatu produk sebelumnya. Imbalan yang
diterima konsumen karena dia mengkonsumsi produk tersebut akan mempengaruhi
keputusan konsumen berikutnya apakah ia akan mengkonsumsi produk tersebut atau
tidak. Pada classical conditioning, proses belajar terjadi karena
konsumen membuat asosiasi antar dua stimulus yang selalu dipasangkan
bersama-sama.
Makna Instrumental/Operant
conditioning adalah proses belajar yang terjadi karena adanya rewards
yang diterima konsumen. Rewards inilah yang dipelajari oleh konsumen
sehingga mempengaruhi perilaku berikutnya.
Perbedaan
Classical dan Operant Conditioning
Pada
classical conditioning, proses
belajar terjadi karena konsumen membuat asosiasi antar dua stimulus yang selalu
dipasangkan bersama-sama. Operant
conditioning adalah proses belajar yang terjadi karena adanya rewards yang diterma konsumen. Classical Conditioning sering dianggap
akan menghasilkan respons yang dipaksakan (tidak suka rela= involuntarily) dan respons yang
sederhana, sedangkan operant conditioning
akan menghasilkan respons yang terkontrol. Artinya, konsumen yang
menentukan atau memiliki kontrol terhadap perilakunya.
Beberapa
Konsep Operant Conditioning
Operant conditioning memiliki
empat konsep penting yang pertama ialah penguat (reinforcer), yaitu
suatu rangsangan yang meningkatkan peluang seorang untuk mengulangi perilaku
yang pernah dilakukannya. Reinforcer terdiri atas positive
reinforcement dan negative reinforcement. Konsep yang ketiga adalah
hukuman , dan keempat adalah kepunahan.
Bentuk
Penguatan
Dua bentuk penguatan, yaitu product reinforcement dan nonproduct
reinforcement. Keduanya disebut sebagai reinforcement from product
consumption.
Product
reinformcement adalah produk yang dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen,
produk tersebut dengan sendirinya akan memberikan penguatan kepada konsumen
apakan ia akan membeli ulang produk tersebut atau menghentikannya. Produk bisa
memberikan penguatan positif atau negatif. Kapan sebaiknya penguatan diberikan
kepada konsumen agar ia efektif memberikan keputusan pembelian? Ada beberapa
cara bagaimana penguatan diberikan kepada konsumen, yaitu fixed-interval reinforcement, variabel-interval reinforcement,
fixed-ratio reinforcement (schedule), variable-ratio rinforcement (schedule).
Observational learning (Vicarious Learning)
adalah proses belajar yang dilakukan
konsumen ketikan ia mengamati tindakan dan perilaku dari orang lain dan
konsekuensi dari perilaku tersebut. Konsumen meniru perilaku dari perilaku
orang lain tersebut, sehingga dikenal sebagai modeling. Konsumen mempelajari
perilaku dengan mengamati perilaku orang lain dan dan konsekuensi dari perilaku
tersebut. Para pemasar, terutama pembuat iklan sangat menyadari pentingnya
model
Observational Learning dan strategi pemasaran
Observational Learning dalam
membuat pesan produk. Mereka banyak menggunakan selebriti dan artis sebagai
bintang iklan, dengan harapan mereka akan menjadi model bagi konsumen yang akan
mempengarui konsumen tersebut. Peter dan Olson (2010) menyebutkan tiga
penggunaan vicarious learning dalam
strategi pemasaran, yaitu sebagai berikut :
-
Mengembangkan Respons baru
-
Mencegah Respons yang Tidak Dikehendaki
-
Memfasilitasi Respons
PENGETAHUAN
KONSUMEN
Jenis
Pengetahuan
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya
yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi
keputusan pembelian. Menurut Mowen dan Minor
(1998), pengetahuan konsumen merupakan sejumlah pengalaman yang telah dialami
dan informasi tentang suatu produk atau jasa yang dimiliki seseorang.
Pengetahuan produk terbagi menjadi tiga jenis menurut ahli yang membaginya.
Menurut ahli psikologi kognitif, pengetahuan konsumen dibedakan menjadi
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedur. Menurut Mowen dan Minor,
pengetahuan konsumen dibedakan menjadi pengetahuan obyektif, pengetahuan
subyektif, dan pengetahuan informasi lain. Menurut Engel, Blackwell, dan
Miniard, pengetahuan konsumen dibedakan menjadi pengetahuan produk, pengetahuan
pembelian, dan pengetahuan pemakaian.
Tingkat
Pengetahuan Produk
Menurut Peter dan Olson (1999), pengetahuan
produk dibedakan menjadi:
·
pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk, berupa warna, model,
tahun, dan lain-lain. Ada dua macam atribut, yaitu atribut fisik yang
menggambarkan ciri-ciri suatu produk dan atribut abstrak yang menggambarkan
karakteristik produk berdasarkan persepsi konsumen.
·
Pengetahuan Tentang Manfaat Produk.
·
pengetahuan tentang kepuasan yang diberikan produk bagi konsumen.
Tingkat pengetahuan produk sendiri dibedakan menjadi
kelas produk, bentuk produk, merek produk, dan model atau fitur.Pengetahuan
konsumen terbagi dalam 3 macam:
1. Pengetahuan
Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan
berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori
produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan
kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan Produk:
·
Pengetahuan tentang karakteristik atau
atribut produk
Atribut
suatu produk dibedakan menjadi atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik
menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran. Atribut
abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan
persepsi konsumen.
·
Pengetahuan tentang manfaat produk
Pengetahuan
tentang manfaat produk, pengetahuan tentang manfaat produk penting bagi
konsumen karena pengetahuan ini akan mempengaruhi keputusan pembeliannya
sehingga pemasar perlu menyampaikan informasi mengenai apa manfaat produk bagi
konsumen.
Dua Jenis Manfaat
Konsumen akan merasakan 2 jenis
manfaat setelah mengkonsumsi produk yaitu manfaat fungsional (functional consequences) dan manfaat
psikososial (psyhosocial consequences).
Manfaat fungsional adalah manfaat
yang dirasakan konsumen secara fisiologis.
Manfaat psikososial adalah aspek psikologis (perasaan, emosi dan mood) dan
aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan oranglain terhadap
dirinya) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk.
Manfaat Positif dan
Negatif
Konsumen merasakan bukan hanya
manfaat positif seperti telah dijelaskan diatas, konsumen juga akan merasakan
manfaat negatif sebagai konsekuensi dari mengkonsumsi atau menghindari
produk-produk tertentu. Perlu diketaui, bahwa tidak mengkonsumsi suatu produk
juga merupakan gambaran dari prilaku konsumen.
Segmentasi Manfaat
Manfaat suatu produk dapat
dijadikan dasar untuk melakukan segmentasi pasar, disebut juga sebagai benefit segmentation.
Persepsi Risiko
Manfaat negatif yang dirasakan oleh
konsumen disebut juga sebagai resiko yang akan didapat oleh konsumen akibat
mengkonsumsi atau tidak mengkonsumsi suatu produk. Konsumen seringkali
merasakan manfaat negatif tersebut berdasarkan kepada persepsinya mengenai
manfaat tersebut. Inilah yang disebut sebagai persepsi risiko (perceived risk).
Persepsi resiko ini akan
mempengaruhi jumlah informasi yang dicari konsumen. Semakin besar persepsi
resiko, semakin banyak informasi yang dicari konsumen sebelum melakukan
pembelian suatu produk. Persepsi resiko dibagi kedalam 7 macam :
1. Risiko
fungsi (functional risk) atau (performance risk)yaitu risiko karena
produk tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
2. Risiko
keuangan (financial risk) atau (monetary risk) yaitu kesulitan
keuangan yang dihadapi konsumen setelah dia membeli produk atau jasa.
3. Risiko
fisik (physical risk) yaitu dampak
negatif yang dirasakan konsumen karena menggunakan suatu produk.
4. Risiko
psikologis (psyhological risk) yaitu
perasaan, emosi atau ego yang akan dirasakan konsumen karena mengkonsumsi ,
membeli atau menggunakan suatu produk.
5. Risiko
sosial (social risk) adalah persepsi
konsumen mengenaipendapat terhadap dirinya dari orang-orang disekelilingnya.
6. Risiko
waktu (time risk) adalah waktu yang
sia-sia yang akan dihabiskan konsumen karena mengkonsumsi atau membeli suatu
produk atau jasa.
7. Risiko
hilangnya kesempatan (opportunity loss)
adalah kehilangan kesempatan untuk melakukan hal lain karena konsumen
menggunakan, membeli atau mengkonsumsi suatu produk dan jasa.
Pengetahuan pembelian
Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk
yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui
dimana letak produk di dalam toko tersebut.
Peter dan Olson (1999) menguraikan
perilaku membeli pada pembahasan bab Decision Making dan Bab Analyzing
ConsumerBehaviors yakni
-
Store Contact Meliputi tindakan mencari
outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
-
Product Contact Konsumen akan mencari
lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.
-
Transaction Konsumen akan membayar produk
tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
Teknologi memiliki peranan dalam
transaksi. Kemajuan teknologi digital, komputer, dan informasi memberikan
variasi pola belanja konsumen dan meninggalkan pola belanja tradisional.
Teknologi informasi dan ATM menyebabkan kemudahan dalam melakukan transaksi,
yakni belanja tidak harus secara tunai.
Pengetahuan pemakaian
Pengetahuan pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat
kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar
produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi,
maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan
benar.
Produsen berkewajiban untuk memberikan
informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk.
Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
SIKAP
KONSUMEN
Sikap (attitudes) konsumen adalah
faktor penting yang akan mempengaruhi kepuasan konsumen. Konsep sikap sangat
terkait dengan konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior). Sikap
merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau
tidak., dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai
atribut dan manfaat dari objek tersebut. Kepercayaan konsumen adalah
pengetahuan konsumen mengenai suatu objek, atributnya, dan manfaatnya.
Kepercayaan, sikap, dan perilaku adalah karakteristik dari suatu produk.
Beberapa karakteristik sikap adalah
(1) sikap memiliki objek, (2) konsistensi sikap, (3) sikap bisa positif,
negatif, dan netral, (4) sikap bisa dibedakan berdasarkan intensitasnya, (5)
resistensi sikap, (6) persistensi sikap, (7) keyakinan sikap, dan (8) sikap dan
situasi. Beberapa fungsi sikap yang dipakai dalam strategi pemasaran adalah
fungsi utilitarian, fungsi sikap yang dipakai dalam strategi pemasaran adalah
fungsi utilitarian, fungsi mempertahankan ego, fungsi ekspresi nilai, fungsi
pengetahuan, kombinasi beberapa fungsi, mengasosiasikan produk dengan sebuah
kelompok atau pristiwa, memcahkan konflik dua sikap yang berlawanan, mengubah
evaluasi relatif terhadap atribut, mengubah kepercayaan merek, menambahkan
sebuah atribut kepada produk.
Menurut Tricompenent Attitude Model,
sikap terdiri atas tiga komponen: kognitif, efektif, dan konatif. Kognitif
adalah pengetahuan dan persepsi konsumen yang diperoleh melalui pengalaman
dengan suatu objek-sikap dan informasi dari berbagai sumber. Pengetahuan dan
persepsi ini biasanya berbentuk kepercayaan, yaitu konsumen mempercayai bahwa
produk memiliki sejumlah atribut. Kognitif ini sering juga disebut sebagai
pengetahuan dan kepercayaan konsumen. Afektif menggambarkan emosi dan perasaan
konsumen.
Pengukuran sikap yang paling populer
digunakan oleh para peneliti konsumen adalah Model Multiatribut Sikap dari
Fishbein, yang terdiri atas tiga model : The Attitude-Toward-Object Model, The
Attitude-Toward-Behavior Model, dan the Theory-of-Reasoned-Action Model. Model
Sikap Multiatribut menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap atribut-atribut
yang dievaluasi. Model tersebut disebut dengan multiatribut karena evaluasi
konsumen terhadap objek berdasarkan kepada evaluasinya terhadap banyak atribut
yang dimiliki oleh objek tersebut.
Model ‘The Attitude-Toward-Object
Model’ digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap sebuah produk atau
berbagai merek produk. Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap konsumen
terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut
yang dimiliki oleh objek tersebut. Model multiatribut menekankan adanya salience of attributes. salience artibya
tingkatan kepentingan yang diberikan konsumen kepada seluruh atribut. Model tersebut
menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek sebuah
produk ditentukan oleh dua hal, yaitu (1) kepercayaan terhadap atribut yang
dimiliki produk atau merek dan (2) evaluasi pentingnya atribut dari produk
tersebut.
Model sikap lainnya yang sering
digunakan untuk mengevaluasi sikap konsumen terhadap suatu produk adalah Model
Sikap Angka Ideal . Model tersebut mengemukakan bahwa model angka ideal ini
akan memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek suatu produk dan
sekaligus bisa memberikan informasi mengenai merek ideal yang dirasakan
konsumen. Perbedaan utama model Fishbein dan ideal adalah terletak pada
pengukuran sikap ideal menurut konsumen. Pada prinsipnya, model angka ideal ini
memberikan informasi mengenai evaluasi konsumen terhadap apa yang dirasakan
(yang sesungguhnya) oleh konsumen dan apa yang di inginkan (yang ideal ) oleh
konsumen. Model ini mengukur gap antara apa yang ideal dengan apa yang
sesungguhnya dirasakan oleh konsumen.
BUDAYA
Arti
Budaya
Konsumen adalah makluk
sosial,yaitu makluk yang hidup bersamaan dengan orang lain. Maka dari itu
konsumen dapat saling berkomunikasi atau berinteraksi satun sama lain,saling
mempengaruhi dalam membentuk prilaku,kebiasaan,sikap,kepercayaan dan nilai-nilai
yang dianggap penting,Salah satu unsur lingkungan sosial adalah budaya
(culture).
Budaya adalah segala
nilai,pemikiran,dan simbol yang mempengaruhi prilaku,sikap,kepercayaan,dan
kebiasaan seseorang dan masyarakat.Budaya bukan hanya bersifat abstrak seperti
nilai dan kepercayaan,budaya bisa bersifat objek
material.Rumah,kendaraan,peralatan elektronik, dan pakaian adalah contoh-contoh
produk yang bisa dianggap sebagai budaya suatu masyarakat.
Sikap
dan Prilaku yang Dipengaruhi oleh Budaya
Engel,Blacwell,dan
Miniard (1995) menyebutkan 10 sikap dan prilaku yang sangat dipengaruhi oleh
budaya yaitu sebagai berikut:
·
Kesadaran diri dan ruang (sanse of self and space)
·
Komunikasi dan Bahasa
·
Pakaian dan Penampilan
·
Makanan dan Kebiasaan makan
·
Waktu dan Kesadaran akan waktu
·
Hubungan keluarga,Organisasi,dan lembaga
pemerintah
·
Nilai dan Norma
·
Kepercayaan dan Sikap
·
Proses mental dan Belajar
·
Kebiasaan kerja
Unsur-Unsur
Budaya
·
Nilai (Value), adalah kepercayaan atau
segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.Nilai
bisa berarti sebuah kepercayaan tentang suatu hal.
·
Norma(Norms),
adalah aturan masyarakat tentang sikap baik dan buruk,tindakan yang boleh
dan tidak boleh.Norma terbagi dua macam yaitu yang pertama adalah Norma (enacted norms) yang disepakati berdasarkan aturan pemerintah dan
ketatanegaraan,biasanya berbentuk peraturan,dan undang-undang,dan norama ini
harus dipatuhi oleh masyarakat apabila melanggarnya maka mendapatkan sangsi.
Yang kedua adalah Norma(cresiwe norms)
yaitu norna yang ada didalam budaya dan bisa dipahami,dihayati jika orang
tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang sama.
·
Kebiasaan, adalah berbagai bentuk
perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya.
·
Larangan(mores),adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek
moral,biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang
dalam suatu masyarakat.
·
Konvensi(Conventions), mengambarkan norma dalam kehidupan seseorang
sehari-hari yaitu prilaku rutin yang dilakukan oleh konsumen.
·
Mitos,
adalah unsur penting dari budaya lain.Mitos mengambarkan sebuah crita atau
kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi suatu masyarakat. Simbol
Simbol adalah segala sesuatu (benda,nama,warna,dan konsep)yang memiliki arti penting lainya(makna budaya yang diinginkan ).Bendera warna kuning menandakan adanya yang meninggal,warna merah adalah tanda keberanian.Dan para produsen sering mengunakan simbol binatang sebagai ciri dari merek produknya sebagi simbol yang memberikan makna tertentu.Karna binatang tersebut merupakan simbol kekuatan yang akan melekat pada merek tersebut.Misalnya kijang untuk merek mobil minibus ,karna kijang adalah binatang yang dipercayai sebagai binatang yang tangguh dan bisa berlari kencang.
Simbol adalah segala sesuatu (benda,nama,warna,dan konsep)yang memiliki arti penting lainya(makna budaya yang diinginkan ).Bendera warna kuning menandakan adanya yang meninggal,warna merah adalah tanda keberanian.Dan para produsen sering mengunakan simbol binatang sebagai ciri dari merek produknya sebagi simbol yang memberikan makna tertentu.Karna binatang tersebut merupakan simbol kekuatan yang akan melekat pada merek tersebut.Misalnya kijang untuk merek mobil minibus ,karna kijang adalah binatang yang dipercayai sebagai binatang yang tangguh dan bisa berlari kencang.
Pengaruh
Budaya terhadap Prilaku Konsumen
Produk dan
jasa memainkan peranan yang sangat
penting dalam mempengaruhi budaya,karena produk mampu membawa pesan makna
budaya.Makna budaya adalah nilai-nilai,norma-norma,dan kepercayaan yang
dikomunikasikan secara simbolik.Makna budaya akan dipindahkan keproduk dan
jasa,dan produk kemudian dipindahkan kekonsumen.
Makna budaya atau makna simbolik yang telah melekat kepada produk akan dipindhkan kepada konsumen dalam bentuk pemilika produk (possession ritual) pertukaran(exchange ritual) pemakaian (grooming ritual) dan pembuangan(divestment ritual).Dan menurut mowen dan Minor (1998) ritual adalah tindakan simbolik yang dilakukan konsumen untuk menciftakan,menguatan,menghilangkan,atau merevisi makna budaya tertentu.
Makna budaya atau makna simbolik yang telah melekat kepada produk akan dipindhkan kepada konsumen dalam bentuk pemilika produk (possession ritual) pertukaran(exchange ritual) pemakaian (grooming ritual) dan pembuangan(divestment ritual).Dan menurut mowen dan Minor (1998) ritual adalah tindakan simbolik yang dilakukan konsumen untuk menciftakan,menguatan,menghilangkan,atau merevisi makna budaya tertentu.
Budaya
Populer
Masyarakat
modern yang hidup dihampir smua negara memiliki kesamaan budaya,yaitu budaya
populer.Menurut Mowen dan Minor(1998) mengartikan budaya populer sebagai budaya
masyarakat banyak.Budaya populer mudah dipahami oleh sebagian besar anggota
masyarakat ,mereka tidak memerlukan pengetahuan khusus untuk memahami budaya
populer tersebut.Beberapa jenis budaya populer yaitu, iklan, televisi, musik,
radio, pakaian dan aksesoris, permainan, film,
dan komputer .
Budaya
dan Strategi Pemasaran
Pemahaman
tentang budaya suatu masyarakat dan bangsa akan memberikan inspirasi mengenai
produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
Beberapa orang yang memiliki insting bisnis atau kewirausahaan memanfaatkan pengetahuan budaya tersebut untuk membuat produk-produk obat tradisional atau dikenal sebagai jamu.
Jamu adalah obat tradisional masyarakat indonesia,khususnya jawa,yang telah dikonsumsi selama puluhan abad.
Beberapa orang yang memiliki insting bisnis atau kewirausahaan memanfaatkan pengetahuan budaya tersebut untuk membuat produk-produk obat tradisional atau dikenal sebagai jamu.
Jamu adalah obat tradisional masyarakat indonesia,khususnya jawa,yang telah dikonsumsi selama puluhan abad.
Dengan
adanya pengusaha yang membuat jamu,maka kamu diproduksi secara massal dan
diperjualbelikan.Salah satu pelopor pembuat jamu adalah nyonya meener dengan
produk jamunya yang bermerek nyonya meener.
DEMOGRAFI,SOSIAL,
DAN EKONOMI
KONSUMEN
Demografi
dan Subbdaya Konsumen
Budaya juga dicerminkan
oleh berbagai produk yang dihasilkan oleh suatu masyarakat.Budaya yang ada
didalam suatu masyarakat bisa dibagi kedalam beberapa bagian yang lebih
kecil,inilah yang disebut dengan subudaya,subbudaya bisa tumbuh dri adanya
kelompok-kelompok didalam suatu masyarakat.Suatu budaya akan terdiri atas
beberapa kelompok kecil lainnya.Perbedaan kelompok tersebut berdasarkan kepada
perbedaan karateristik sosial,ekonomi,dan demografi konsumen.
Usia
Memahami usia konsumen adalah penting,karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda.
Memahami usia konsumen adalah penting,karena konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda.
Pemasar perlu memahami atau mengethui
dengan pasti apakah usia dijadikan dasar untuk segmentasi pasar produknya.
Pendidikan
dan Pekerjaan
Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karateristik konsumen yang
saling berhubungan.Tingkat pendidikan seseorang juga akan mempengaruhi
nilai-nilai yang dianutnya,cara berfikir,cara pandang,bahkan persepsinya
terhadap suatu masalah.Dari sisi pemasarann,semua konsumen dengan tingkt
pendidikan yang berbeda adalah konsumen
potensial bagi semua produk.
Lokasi
Geografik
Orang yang tinggal
didesa akan memiliki akses terbatas kepada berbagai produk dan jasa.maka orang
desa harus meninggalkan desa nya agar bisa mengikuti pendidikan tinggi kekota lain bahkan kepropinsi lain.Sebaliknya
yang dikota kota besar lebih mudah memperoleh semua barang dan jasa yang
dibutuhkannya.Dan para pemasar harus memahami dimana konsumen tinggal,agar ia
bisa memfokuskan kemana produknya akan dijual.
Karateristik
Ekonomi Konsumen
Pendapatan
Pendapatan merupakan
imbalan yang diterima oleh seseorang konsumen dari pekerjaan yang
dilakukannya.Pendapatan adalah sumber daya material yang sangat penting bagi
konsumen karena dengan pendapatan itulah konsumen bisa membiayai kegiatan
konsumsinya.
Kelas sosial konsumen
Kelas sosial konsumen
adalah bentuk lain dari
pengelompokan masyarakat kedalam kelas kelompok yang berbeda.Kelas sosial akan
mempengaruhi jenis produk,jenis jasa,dan merek yang dikonsumsi konsumen. Kelas
sosial adalah pembagian masyarakat
kedalam kelas-kelas yang berbeda atau suara yang berbeda.
-
Faktor-faktor yang menentukan kelas
sosial
Engel,blacwell,dan
miniard(1995) mengemukakan pendapat gilbert
yang menyebut bahwa ada sembilan variabel yang menentukan ststus atau
kelas sosial seseorang,kesembilan variabel tersebut adalah 3 kategori berikut:
a. Variabel
Ekonomi
-status
pekerjaan
-pendapatan
-harta benda
b. Variabel
interaksi
-Prestis
individu
-asosiasi
-sosialisasi
-sosialisasi
c. Variabel
Politik
-
kekuasaan
-Kesadaran kelas
- mobilitas
KELUARGA DAN
RUMAH TANGGA
Keluarga
dan Studi Prilaku Konsumen
Keluarga
menjadi daya tarik bagi para pemasar, karena keluarga memiliki pengaruh yang
besar kepada konsumen. Anggota keluarga akan saling mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pembelian prok dan jasa. Keluarga adalah lingkungan mikro
yang menarik untuk di pelajari dalam kaitannya dengan pembelian produk dan
jasa. Analisis prilaku konsumen belumlah sempurna jika studi keluarga belum
dilakukan. Ada dua alasan utama mengapa mempelajari keluarga adalah penting
dari segi perspektif prilaku konsumen.
Pertama, berbagai macam produk dan
jasa dibeli oleh beberapa konsumen yang mengatasnamakan sebuah keluarga.
Beberapa macam produk di beli oleh sebuah keluarga yang dipakai secara
bersama-sama oleh semua anggota keluarga.
Kedua produk dan jasa yang digunakan
oleh keluarga sering kali dibeli oleh seorang anggota (individu), namun
pengambilan keputusan pembelian suatu produk atau jasa tersebut dipengaruhi
oleh anggota keluarga lain atau diputuskan oleh beberapa anggota keluarga atau
diputuskan bersama oleh semua anggota semua keluarga.
Studi keluarga dalam pengambilan
keputusan, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan studi pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh seorang konsumen.
Arti
Keluarga dan Rumah Tangga
Keluarga
memiliki arti hubungan antara anggotanya sedangkan rumah tangga menggambarkan
pengelolaan suatu tempat tinggal oleh sekelompok orang yang terikat oleh
keluarga. Berdasarkan keterkaitan antara keluarga dan rumah tangga, maka rumah
tangga terdiri atas dua macam seperti yang di uraikan berikut ini.
1. Rumah
tangga keluarga dan bukan keluarga,rumah tangga keluarga adalah sebuah rumah
tangga yang anggotanya terikat oleh hubungan perkawinan, darah atau adopsi.
2. Rumah
tangga bukan keluarga adalah sebuah rumah tangga yang anggota-anggotanya tidak
terikat oleh hubungan perkawinan, darah atau adopsi.
Jumlah
Rumah Tangga
Jumlah
rumah tangga di Indonesia adalah sebesar
48,6 juta yang terdiri atas 87% rumah tangga pria dan 13% rumah tangga
wanita.
Dari sisi pemasaran, kedua jenis
rumah tangga tersebut memiliki arti penting karena mereka bisa digunakan
sebagai dasar untuk menentukan segmentasi pasar. Berdasarkan perspektif
pemasaran, maka rumah tangga lebih memiliki arti lebih penting dibandingkan dengan
keluarga, karena rumah tangga akan menggambarkan suatu unit konsumen yang
membutuhkan berbagai produk dan jasa.
Jumlah
Anggota Keluarga
Jumlah
anggota keluarga atau rumah tangga akan menentukan jumlah dan pola konsumsi
suatu barang dan jasa. Para pemasar perlu mengetahui bukan saja jumlah rumah
tangga, jumlah anggota rumah tangga, karena jumlah anggota rumah tangga secara
keseluruhan akan menggambarkan jumlah penduduk dan sekaligus perbedaan gaya
hidup dan pola konsumsi dan rumah tangga. \
Peranan
Anggota Keluarga dalam Pengambilan Keputusan Pembelian
Seseorang
anggota keluarga mungkin memiliki lebih dari satu peran. Berikut di uraikan
beberapa peran anggota keluarga dalam pengambilan keputusan.
1.
Inisiator (initiator)
Seorang anggota
keluarga yang memiliki ide atau gagasan untuk membeli atau mengkonsumsi suatu
produk.
2.
Pemberi pengaruh (influencer)
Seorang anggota
keluarga yang selalu diminta pendapatnya mengenai suatu produk atau merek yang
akan di beli dan i konsumsi.
3.
Penyaring informasi ( gate keeper)
Seorang anggota
keluarga yang menyaring semua informasi yang masuk kedalam keluarga tersebut.
4.
Pengambilan keputusan (decider)
Seorang anggota
keluarga yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah membeli suatu produk atau
suatu merek.
5.
Pembeli (buyer)
Seorang anggota
keluarga yang membeli suatu produk atau yang di beri tugas untuk melakukan
pembelian produk.
6.
Pengguna ( user)
Seorang anggota
keluarga yang menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Para
pemasar perlu memahami bgaimana peran anggota keluarga dalam pengambilan
keputusan suatu produk.
Peranan
suami dan Istri dalam Pengambilan Keputusan Keluarga
Para
peneliti konsumen sangat tertarik untuk mempelajari bagaimana keluarga
mengambil keputusan terutama peran yang di mainkan oleh suami dan istri dalam
pengambilan keputusan.
Beberapa stusi mengidentifikasi model
pengambilan keputusan produk oleh sebuah keluarga.
1. Istri
dominan dalam pengambilan keputusan
2. Suami
dominan dalam pengambilan keputusan
3. Keputusan
autonomi
4. Keputusan
bersama
Siklus
Hidup Keluarga
Siklus
hidup keluarga menggambarkan tahap-tahap yang dijalani oleh sebuah keluarga
dengan semakin meningkatnya usia anggota keluarga. Siklus hidup keluarga di
mulai dengan masa lajang, menikah, memiliki anak, membesarkan anak. Memahami
siklus hidup keluarga juga membaea implikasi penting bagi strategi pemasaran
produk dan jasa. Setiap tahap keluarga akan menggambarkan kebutuhan yang
berbeda, sehingga keluarga pun akan
membutuhkan produk dan jasa yang berbeda.
Wanita
Sebagai Konsumen
Berdasqarkan
sensus penduduk Indonesia tahun 2000, jumlah penduduk adalah 203.456.005 orang
, 49,96% atau sebanyak 101.641.570 orang laki-laki, dan sisanya 50,04% atau
101.814.435 orang wanita. Peningkatan daya beli oleh wanita akan menyebabkan
meningkatnya pembelian produk dan jasa yang dibutuhkan wanita. Wanita adalah
konsumen yang potensial yang membeli begitu banyak barang dan jasa.
Sosialisasi
Anak sebagai Konsumen
Keluarga
merupakan keluarga yang paling dekat dengan semua anggota keluarga. Keluarga memiliki
fungsi utama untuk mengembangkan kualitas sumberdaya manusia bagi semua
anggotanya terutama anak-anak.
Perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera telah memberikan landasan bahwa keluarga harus
mampu menjalankan delapan fungsi berikut.
1. Fungsi
keagamaan
2. Fungsi
sosial budaya
3. Fungsi
cinta kasih
4. Fungsi
melindungi
5. Fungsi
sosialisasi dan pendidikan
6. Fungsi
reproduksi
7. Fungsi
ekonomi
8. Fungsi
pembinaan.
Memahami
bagaimana proses sosialisasi anak sebagai konsumen adalah sangat penting bagi pemasar.
Jika pemasar mengetahui fsktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
sosialisasi tersebut, maka pemasar bisa merancang strategi pemasar yang bisa
mempengaruhi faktor-faktor tersebut.
Kriteria
Kemiskinan Rumah Tangga
Kemampuan
keluarga sebagai konsumen berkaitan dengan ekonomi rumah tangga. Di Indonesia,
terdapat dua lembaga pemerintah yaitu badan kependudukan dan keluarga berencana
dan badan pusat statistik yang menentukan batas kemiskinansebuah rumah tangga
atau keluarga
LINGKUNGAN DAN
SITUASI KONSUMEN
Lingkungan konsumen terbagi ke dalam dua macam, yaitu
lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah semua
interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya antara
banyak orang. Lingkungan sosial adalah orang-orang lain yang berada
disekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang tersebut.
Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan
konsumen bisa terbagi ke dalam lingkunga mikro dan lingkungan makro. Lingkungan
mikro adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen, yang berinterksi
langsung dengan konsumen. Lingkungan mikro akan mempengaruhi perilaku, sikap,
dan kognitif konsumen tersebut secara langsung. Lingkungan mikro sosial
bersifat interaksi langsung antara konsumen dengan konsumen, konsumen dengan
penjual, toko dengan teman,kerabat, dan orang lain.
Lingkungan makro adalah lingkungan jauh dari konsumen. Lingkungan
makro sosial bersifat umum dan berskala luas. Lingkungan fisik adalah segala
sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen, termasuk di dalamnya
adalah beragam produk, toko, maupun lokasi toko danproduk di dalam toko.
Lingkungan fisik bisa menempati ruang atau tidak menempati ruang. Lingkungan
fisik yang menempati ruang meliputi semua objek yang berbentuk fisik: produk,
merek, toko, pusat perbelanjaan, negara, dan letek geografis. Lingkungan disik
yang tidak menempati ruang adalah semua objek yang tidak bersifat fisik,
seperti waktu, cuaca, kelembaban, dan tingkat kebisingan.
Situasi
Konsumen
Situasi didefenisikan oleh seorang konsumen yang
berperilaku di sebuah lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. Engel, Blackwell,
dan Miniard (1995,hal.794) mengemukakan bahwa pengaruh situasi adalah pengaruh
yang muncul dari faktor-faktor yang sangat terkait dengan waktu dan tempat,
yang tidak tergantung kepada konsumen dan karakteristik objek.Situasi konsumen
terdiri atas tiga faktor: (1) tempat dan waktu dimana perilaku terjadi, (2)
penjelasan mengapa perilaku tersebut terjadi, dan (3) pengaruh terhadap
perilaku konsumen. Situasi konsumen terdiri atas macam tiga macam, yaitu :
1. Situasi
Komunikasi, adalah suasana atau lingkungan dimana konsumen memperoleh informasi
atau melakukan komunikasi.
2. Situasi
pembelian, adalah lingkungan atau suasana yang dialami / dihadapi konsumen
ketika membeli produk dan jasa. Situasi pemberlian akan mempengaruhi pempelian.
Lingkungan fisik dari sebuah toko eceran bisa berbentuk (a) lingkungan
informasi dan (b) lingkungan toko. Bebrapa karakteristik lingkungan toko yang
perlu diperhatikan adalah (1) lokasi toko, layout, (3) musik, (4) display, (5)
kesesakan.Lingkungan sosial toko adalah interaksi konsumen dengan konsumen
lainnya, dan interaksi konsumen dengan pramuniaga atau tenaga penjualan. Waktu
adalah faktor situasi penting lainnya yang mempengaruhi pembeli di toko. Waktu
mempengaruhi produk yang dibeli konsumen. Pengaruh waktu terhadap keputusan
pembelian adalah waktu sebagai sebuah variabel situasi dan waktu sebagai sebuah
produk.
3.
Situasi Pemakaian, situasi konsumen
ketiga adalah situasi pemakian atau situasi konsumsi, yitu situasi atau suasana
krtika konsumsi terjadi.
4.
Situasi pemakaian dan strategi
pemasaran, para produsen sering menggunakan konsep situasi pemakaian dalam
memasarkan produk-produknya. Produk sering diposisikan sebagai produk untuk
digunakan pada situasi pemakaian tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Archive
Popular Posts
-
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk 1. Jasa yang melakukan diferensiasi yang berdasarkan produk, konsep pelayanan baru, per...
-
Contoh Story Board Iklan TV 30 Detik DESKRIPSI PRODUK Nama produk : Florida Orange Kategori ...
-
Gambar. Pemenang bujang & gadis jambi Hahaha....bagian ini nih gue berat utk cerita. Agek (nanti) dikira orang saya ini kagak ...
-
1. PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA Pengadaan adalah upaya prses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepa...
-
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamana...
-
Anak kost.... Hmm...sangat berat jika sudah menyandang gelar “anak kost” karena 1 jam itu serasa lama 1 hari, 1 ...
-
Saluran komunikasi yang cocok diterapkan oleh PT.BFI Finance Tbk, cabang Jambi, sebagai berikut : 1. Advertising Advertising ...
-
PT.ZINIE mengolah produknya dengan menggunakan sistem harga pokok proses. Data produksi dan biaya bulan November 2006 sebagai berikut: ...
-
apa itu marah? apa itu sedih? apa itu bahagia? ku tak bisa membedakan semua perasaan itu. hatiku telah mengeras, sekeras batu. karena...
-
Penyajian Data dalam Statistik memiliki tiga cara yaitu Diagram, Tabel dan lingkaran. berikut adalah file power point Klik disini