Anak kost....
Hmm...sangat
berat jika sudah menyandang gelar “anak kost” karena 1 jam itu serasa lama 1 hari, 1 hari serasa sebulan, dan sebulan serasa
setahun (lebay) .Itu lah yang di rasakan setiap anak kost ketika di akhir bulan
(hahaha). Waittt.....tunggu dulu, jadi anak kost itu ada kata “tapi”nya,,
tapi...jika awal bulan....hummmm Dunia ini serasa....(sangkinkan bahagianya,
tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata). Pengalaman selaman selama hampir 1
tahun jadi anak kost. Sungguh banyak hal baru yang q dapat (bukan barang baru
Y), baik itu pengalaman yang sangat memiriskan hati yaitu di kasihani sama
teman karena gak ada uang. Jadi anak kost itu, memaksa kita untuk menjadi
dewasa, mengerti arti nya uang, mengerti arti hidup, mengerti arti sebuah
kebersamaan, mengerti arti kata berbagi (pacar tidak termasuk), mengerti akan
arti rindu keluarga(gak nyangka aq bisa
rindu sama keluarga q) dan yang paling tidak enaknya jadi anak kost itu harus
berpikir ke masa esok (besok harus makan apa?, besok masih cukup tuk akhir bulan
apa egk?), ada enak ada enggak nya jadi anak kost. Dari banyak hikmah yang q
dapat selama jadi anak kost, q jadi punya banyak prinsip. Salah satunya “
jangan hanya karena 1 kesalahan kita langgung diamin teman. Tapi ingatlah
kebaikannya kepada kita”, “ makan enak diawal bulan, makan telur sama kecap di
akhir bulan (sangat menyedihkan)”,”ilangkan rasa malu, jaim, dan nekat demi
untuk mengisi perut yang sejengkal ini ( eiitzz..tunggu dulu jangan dikira saia
merampok hny untuk mengisi perut yang sejengkal ini, tapi nekat ngibulin
panitia seminar ,,,hahahahhaa, maafkan saia Y Allah ), “ bukan untuk bermain,
tp untuk belajar”, dan harus menjadi org sukses.
Hidup
sendirian di kampung orang itu adalah suatu pengalaman baru dan menantang bagi
ku. Menantangnya, harus jauh dari keluarga, harus pande-pande memanetz
keuangan(sampai sekarang belum bisa), harus bisa bersosialisasi dangan
lingkunganan baru, dan menjaga diri dari
semoa godaan setan terkutuk (hehehe..acem arti surat Alfatiha saja). Dan
Alhamdulillah semua itu bisa ku lewati, kecuali memanetz keungan. Karena
memanets keuanggan itu sangat lah sulit bagi q (padahal tamatan akuntansi), di
tambah lagi q tuntut harus hemat sama ortu. Dikirimi 600rb perbulan mana lah
cukup, bayangkan saja 240rb utk makan, beli serba serbi itu saja hampir 150rb,
beli beras (tidak bisa dipatokkan, coz jarang beli beras juga lebih sering
mintak), bayar listrik n air saja kadang- kadang 100rb. Bayangkan saja, sisa
nya saja 110rb dan itu untuk jajan selama satu bulan. Waaaaaaaaahyyy....itu
tuch yang membuat kepala saya banyak bayangan makanan yang melayang di atas
kepala saya. Sungguh sangat memiriskan hati. Sempat sich berpikir untuk mencari
cowok (numpang hidup), tapi ku takut kuliah q terganggu dan belum siap untuk
patah hati. Tapi untung saja ku punya teman yang bisa di ajak susah n senang,
dan namanya adalahhhhhhhhhhhhhhh....NURHASANAH, mimi sahfitry dan Sri Rahma
Dani. Tapi teman yang paling-paling adalah NURHASANAH. Soalnya kami selalu
bersama melalui masa-masa sulit (kehabisan uang), dan bahagia. Dan yang gak ku
sangka, ku galau jika dia tidak ada di kost (aneh...aneh..) (“masi normal oi).
Ku galau karena gak ada teman tempat mengadu (lw ku ge gak ada uang) n gak ada
tempat tuk berbagi sedih (coz kami 1 kost). Eeeh... koq jadi cerita tentnag
teman, kan tema awal tentang kehidupan anak kost.
okay...kapan-kapan kita sambung lagi ceritanya.
(Y)